Memahami diri sendiri merupakan hal yang pastinya
lebih sulit dibanding dengan memahami orang lain. Singkatnya, kamu hanya perlu
melakukan hal baik dan mengerti keadaan mereka untuk memahami mereka. Tetapi,
apa kamu juga melakukan hal yang sama dalam memahami diri sendiri?
Untuk diri saya pribadi, pada awalnya pun saya masih
sulit mengerti dan memahami apa yang diri saya mau. Menurut saya pribadi,
keadaan psikis seseorang sangat memengaruhi orang tersebut untuk mengerti dan
memahami dirinya. Menjadi diri sendiri saja sulit, apalagi memahami diri
sendiri.
Tetapi semenjak saya memasuki bangku SMA, saya mulai
paham dan mengerti bagaimana cara untuk memahami diri saya. Saya mulai sadar
bahwa pada akhirnya yang memahami diri sendiri adalah saya sendiri. Mau sedekat
apapun dengan seseorang, tetap saja dia adalah orang asing. Tak bisa
dipercayakan sepenuhnya, tapi kamu bisa bercerita dengan pemisalan dengannya.
Seperti terbentuk oleh lingkungan sekitar, saya mulai
peduli dengan diri saya. Dari saat itulah, saya bertekad untuk lebih memahami
diri saya. Mungkin terdengar seperti seseorang yang kesepian, tetapi saya mulai
bertekad untuk melindungi diri saya sendiri dari berbagai macam ancaman.
Bolehkah saya ceritakan sedikit alasanyang membuat
saya mulai memahami diri saya?
Cinta dan lingkungan. Kedua hal tersebut yang membuat
saya semakin berusaha untuk memahami diri saya secara lebih juga menjaga dan
merawat diri saya. Katanya mulai terkenal, yaitu insecure. Ada beberapa
hal yang membuat saya mulai bertanya kepada diri saya,
“apa aku sudah cukup baik?”
“apa aku sudah terlihat bagus?”
“apa aku tidak menarik ya?“
Banyak sekali pertanyaan yang mulai saya tanyakan ke
diri saya. Pemikiran saya saat itu adalah bagaimana saya bisa menjadi yang
mereka inginkan. Sudah jelas hal tersebut salah, tetapi lingkunganlah yang
membentuk pemikiran tersebut tanpa disengaja.
Saya merasa pemikiran tersebut tidak bisa dihilangkan
dengan mudah hingga saat ini. Pemikiran tentang bagaimana menjadi seperti yang
mereka inginkan, bagaimana agar keberadaan saya diterima oleh mereka.
Memasuki SMA, saya mulai bersikap acuh tak acuh dengan
sekitar. Hanya peduli pada mereka yang memang juga peduli dengan saya. Saya
merasa lebih baik, bahkan sangat baik. Bukan apatis, bukan saya tidak mau
melakukan interaksi dengan orang-orang di sekitar. Saya hanya berusaha
membatasi diri saya dengan mereka. Karena seperti di awal, hanya saya sendiri
yang mengerti diri saya.
Saya tidak bisa berharap banyak dengan mereka, karena
saya juga harus memahami mereka. Mereka hanya orang asing yang kebetulan memiliki
kesamaan dan saling tertarik satu sama lain.
Selain memahami, ada satu hal yang memang suit untuk
dilakukan, yaitu menerima segala kekurangan dan segala kelebihan yang ada di dirimu.
Terdengar mudah. Kau hanya perlu mengembangkan bakatmu dan menutupi aibmu,
tetapi ternyata salah. Itu hanya pemikiran yang dihasilkan oleh akal pendekmu.
Menerima itu artinya kau menyambut juga menjaga. Dalam
perihal menyambut, sudah tidak usah dikhawatirkan bahwa bangsa Indonesia merupakan
bangsa yang ramah. Untuk menyambut kelahiran bayi, banyak warga yang melakukan
hajatan atau acara tradisi secara besar-besaran. Sudah saya katakana, menyambut
adalah hal yang mudah.
Tetapi untuk menjaga, apa bisa dikatakan mudah?
Kelemahan manusia ada diperihal menjaga. Menerima
dirimu itu sama dengan menjaga dirimu. Bagi saya, sampai saat ini, saya
terkadang masih merasa bahwa kekurangan yang ada di diri saya merupakan hal
yang harus saya hilangkan dan saya ganti dengan yang baru. Padahal seharusnya
saya tidak begitu, bukan?
Saya mulai bercerita dengan salah satu teman saya
bahwa saya merasa saya harus melakukan suatu hal agar kekurangan ini bisa
tertutupi. Tetapi apa kalian tahu responnya?
She said, I’m more than enough.
She said, I’m beautiful as I am.
She said, I don’t need all of those activity.
She said, I’m must proud of me.
Di atas merupakan beberapa hal yang ia ucapkan untuk
saya. Tentu, setiap manusia memiliki kekurangan. Tetapi mendengar dan membaca
pesan darinya, membuat saya harus lebih bersyukur. Cause she was right, I’m
more than enough and I’m must proud of me.
Pelan-pelan, saya mulai menerima dan menjaga segalanya
yang ada pada diri saya. Berusaha menggunakan segala kemampuan saya, entah itu
kelebihan atau kekurangan, dalam aktivitas saya.
You must proud of yourself.
Ada banyak hal yang bisa kalian lakukan untuk menyayangi
diri kalian sendiri. Entah dengan cara kalian melakukan kegiatan yang kalian
sukai, berjalan-jalan dengan teman dekat atau sendiri, memenuhi kebutuhan
kalian sendiri, dan lain-lain.
Bagi saya, dengan menjadi diri saya adalah cara saya
menyayangi diri saya. Berhenti membandingkan, berjalan dengan tanpa harapan
melainkan dengan kesabaran dan keikhlasan, dan pastinya melakukan hal yang saya
sukai.
🐾Menyenangkan orang lain memang perlu, tetapi menyenangkan diri sendiri lebihhhhh perlu.🐾
Comments
Post a Comment