Skip to main content

Love Yourself



Memahami diri sendiri merupakan hal yang pastinya lebih sulit dibanding dengan memahami orang lain. Singkatnya, kamu hanya perlu melakukan hal baik dan mengerti keadaan mereka untuk memahami mereka. Tetapi, apa kamu juga melakukan hal yang sama dalam memahami diri sendiri?

Untuk diri saya pribadi, pada awalnya pun saya masih sulit mengerti dan memahami apa yang diri saya mau. Menurut saya pribadi, keadaan psikis seseorang sangat memengaruhi orang tersebut untuk mengerti dan memahami dirinya. Menjadi diri sendiri saja sulit, apalagi memahami diri sendiri.

Tetapi semenjak saya memasuki bangku SMA, saya mulai paham dan mengerti bagaimana cara untuk memahami diri saya. Saya mulai sadar bahwa pada akhirnya yang memahami diri sendiri adalah saya sendiri. Mau sedekat apapun dengan seseorang, tetap saja dia adalah orang asing. Tak bisa dipercayakan sepenuhnya, tapi kamu bisa bercerita dengan pemisalan dengannya.

Seperti terbentuk oleh lingkungan sekitar, saya mulai peduli dengan diri saya. Dari saat itulah, saya bertekad untuk lebih memahami diri saya. Mungkin terdengar seperti seseorang yang kesepian, tetapi saya mulai bertekad untuk melindungi diri saya sendiri dari berbagai macam ancaman.

Bolehkah saya ceritakan sedikit alasanyang membuat saya mulai memahami diri saya?

Cinta dan lingkungan. Kedua hal tersebut yang membuat saya semakin berusaha untuk memahami diri saya secara lebih juga menjaga dan merawat diri saya. Katanya mulai terkenal, yaitu insecure. Ada beberapa hal yang membuat saya mulai bertanya kepada diri saya,
“apa aku sudah cukup baik?”
“apa aku sudah terlihat bagus?”
“apa aku tidak menarik ya?“

Banyak sekali pertanyaan yang mulai saya tanyakan ke diri saya. Pemikiran saya saat itu adalah bagaimana saya bisa menjadi yang mereka inginkan. Sudah jelas hal tersebut salah, tetapi lingkunganlah yang membentuk pemikiran tersebut tanpa disengaja.

Saya merasa pemikiran tersebut tidak bisa dihilangkan dengan mudah hingga saat ini. Pemikiran tentang bagaimana menjadi seperti yang mereka inginkan, bagaimana agar keberadaan saya diterima oleh mereka.

Memasuki SMA, saya mulai bersikap acuh tak acuh dengan sekitar. Hanya peduli pada mereka yang memang juga peduli dengan saya. Saya merasa lebih baik, bahkan sangat baik. Bukan apatis, bukan saya tidak mau melakukan interaksi dengan orang-orang di sekitar. Saya hanya berusaha membatasi diri saya dengan mereka. Karena seperti di awal, hanya saya sendiri yang mengerti diri saya.

Saya tidak bisa berharap banyak dengan mereka, karena saya juga harus memahami mereka. Mereka hanya orang asing yang kebetulan memiliki kesamaan dan saling tertarik satu sama lain.

Selain memahami, ada satu hal yang memang suit untuk dilakukan, yaitu menerima segala kekurangan dan segala kelebihan yang ada di dirimu. Terdengar mudah. Kau hanya perlu mengembangkan bakatmu dan menutupi aibmu, tetapi ternyata salah. Itu hanya pemikiran yang dihasilkan oleh akal pendekmu.

Menerima itu artinya kau menyambut juga menjaga. Dalam perihal menyambut, sudah tidak usah dikhawatirkan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang ramah. Untuk menyambut kelahiran bayi, banyak warga yang melakukan hajatan atau acara tradisi secara besar-besaran. Sudah saya katakana, menyambut adalah hal yang mudah.

Tetapi untuk menjaga, apa bisa dikatakan mudah?

Kelemahan manusia ada diperihal menjaga. Menerima dirimu itu sama dengan menjaga dirimu. Bagi saya, sampai saat ini, saya terkadang masih merasa bahwa kekurangan yang ada di diri saya merupakan hal yang harus saya hilangkan dan saya ganti dengan yang baru. Padahal seharusnya saya tidak begitu, bukan?

Saya mulai bercerita dengan salah satu teman saya bahwa saya merasa saya harus melakukan suatu hal agar kekurangan ini bisa tertutupi. Tetapi apa kalian tahu responnya?

She said, I’m more than enough.
She said, I’m beautiful as I am.
She said, I don’t need all of those activity.
She said, I’m must proud of me.

Di atas merupakan beberapa hal yang ia ucapkan untuk saya. Tentu, setiap manusia memiliki kekurangan. Tetapi mendengar dan membaca pesan darinya, membuat saya harus lebih bersyukur. Cause she was right, I’m more than enough and I’m must proud of me.

Pelan-pelan, saya mulai menerima dan menjaga segalanya yang ada pada diri saya. Berusaha menggunakan segala kemampuan saya, entah itu kelebihan atau kekurangan, dalam aktivitas saya.

You must proud of yourself.



Ada banyak hal yang bisa kalian lakukan untuk menyayangi diri kalian sendiri. Entah dengan cara kalian melakukan kegiatan yang kalian sukai, berjalan-jalan dengan teman dekat atau sendiri, memenuhi kebutuhan kalian sendiri, dan lain-lain.

Bagi saya, dengan menjadi diri saya adalah cara saya menyayangi diri saya. Berhenti membandingkan, berjalan dengan tanpa harapan melainkan dengan kesabaran dan keikhlasan, dan pastinya melakukan hal yang saya sukai.

🐾Menyenangkan orang lain memang perlu, tetapi menyenangkan diri sendiri lebihhhhh perlu.🐾



Comments

Popular posts from this blog

Pentingnya Kesehatan Mental

💘📌 Akhir-akhir ini, kesehatan mental menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Entah itu antara orang tua dengan orang tua lainnya, remaja satu dengan remaja lainnya, ibu dengan anak, atau ayah dengan anak. Beberapa tahun ke belakang, kesehatan mental masih dianggap tabu dan masyarakat menganggap bahwa jika seseorang berbicara tentang kesehatan mentalnya, orang tersebut merupakan orang sakit jiwa. Satu hal yang perlu diingatkan dan dipastikan adalah kesehatan mental bukan merupakan pertanda bahwa kamu teganggu jiwanya. Kesehatan mental lebih luas lingkupnya dibanding dengan sakit jiwa. Berdasarkan UU Nomor 18 Tahun 2014, kesehatan jiwa ialah kondisi ketika individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga menyadari kemampuan yang dimiliki untuk mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Kesehatan mental biasanya ditangani oleh mereka yang bekerja sebagai Psikolog ataupun Psikiat